Perayaan Idul Fitri 2024
NewsPerayaan Idulfitri di Sekolah Regina Caeli
Metland, Cileungsi, (24–04–2024)– Idulfitri menjadi hari yang yang dinantikan oleh umat Muslim, sekaligus sebagai bentuk selebrasi setelah menunaikan ibadah puasa Ramadan selama 1 bulan. Idulfitri memiliki arti yang sangat erat kaitannya dengan tujuan dari berpuasa, yang tak lain adalah untuk menjadi manusia yang bertakwa, manusia baru, manusia yang selalu bersyukur. Ungkapan rasa syukur tersebut dimaknai “kembali menjadi suci,” di mana setiap umat Muslim akan saling bermaaf-maafan dengan membersihkan hati dari perasaan dendam, iri, dan dengki dengan sesama.
Sebagai sebuah lembaga pendidikan yang menampung keanekaragaman nusantara, para PTK dan seluruh peserta didik Sekolah Regina Caeli menyemarakkan perayaan Idulfitri di sekolah dengan menggunakan pakaian muslim, yaitu gamis dan baju koko bagi umat Muslim dan pakaian bernuansa putih dan biru bagi umat non-Muslim.
Perayaan tahun ini diawali dengan gema takbir yang dibawakan oleh peserta didik SMA Regina Caeli. Steering Committee dan juga Kepala Sekolah mulai dari PGTK, SD, SMP, dan SMA memberikan ucapan selamat sukacita kepada seluruh guru dan peserta didik yang hadir. Kemudian dilanjutkan dengan pembacaan ayat suci Al-Quran dan Saritilawah serta berbagai penampilan dari beberapa peserta didik, seperti bermain drum, tari daerah, marawis, band, group vocal, paduan suara, dan masih banyak lagi.
Dalam perayaan Idulfitri tahun ini, Sekolah Regina Caeli mengundang Kak Taufan dan Chiko (boneka), seorang youtuber yang berfokus pada konten-konten seputar ajaran-ajaran Islami. Dalam tausiah-nya, Kak Taufan menyampaikan bahwa Idulfitri adalah momen kebahagiaan bagi kita semua. Kebahagiaan Idulfitri dapat diwujudnyatakan melalui sikap saling bermaaf-maafan, yang diungkapkan secara lantang dan berani. Keberanian untuk memaafkan adalah sebuah keadaan manusia tercerahkan, manusia suci.
If there is no change in your life, it means nothing, demikian kata Mr. Abel–Ketua Yayasan Bina Muda Regina Bidang Kurikulum dan Kesiswaan– Bahwa, keberadaan kita dikatakan ada, jika kita melakukan sebuah perubahan dalam diri. Mungkin bukan perubahan yang besar, karena kita sulit melakukannya, melainkan cukuplah dengan mengubah hal-hal yang kecil, yang pastinya bisa kita lakukan. Jadi, mulailah itu dari diri kita sendiri. Semoga puasa yang kita jalani kemarin menghasilkan suatu takwa dan menjadi hasil serta memberikan kedamaian kepada siapa pun hari ini dan hari yang akan datang. Akhirnya, saya berubah ke hal-hal yang baik, maka saya ada.
#LitbangRC_2024
#PerayaanIdulfitriRC
#ReginaCaeliSchoolPGTK–SMA